Selasa, 30 Oktober 2012

FHS


adalah sebuah aturan standar penempatan lokasi berkas dan direktori yang ada pada sistem operasi. Dengan adanya standar ini maka pengguna dan perangkat lunak dapat mengetahui dimana letak suatu berkas atau direktori yang tersimpan di suatu komputer.
Pada masa-masa awal pengembangan Linux, masing-masing distribusi Linux menggunakan skema buatan mereka sendiri untuk menentukan lokasi suatu berkas pada hirarki direktori. Sayangnya, hal ini menyebabkan banyak masalah. Struktur hirarki berkas dan direktori pada sistem operasi Linux menjadi tidak teratur. Tidak ada suatu acuan baku untuk semua distribusi Linux yang ada saat itu. Dilatarbelakangi oleh kekacauan ini, pada tahun 1993 dibuatlah sebuah berkas yang berisi tentang aturan standar penempatan lokasi hirarkis berkas dan direktori yang disebut FSSTND (Filesystem Standard). FSSTND telah membantu menstandarisasikan rancangan sistem berkas pada semua distribusi Linux. Seiring dengan berjalannya waktu, FSSTND ini semakin berkembang. Jika pada awalnya FSSTND hanya mengatur sistem berkas dari Linux. Pada tahapan selanjutnya FSSTND juga mulai mengatur semua sistem operasi berbasis UNIX. Sejalan dengan perluasan objek dari FSSTND ini maka namanya diganti menjadi FHS, yang merupakan kependekan dari Filesystem Hierarchy Standard.
FHS berisi sekumpulan syarat dan petunjuk penempatan berkas dan direktori pada sistem operasi berbasis UNIX. Petunjuk ini dimaksudkan untuk mendukung interoperabilitas dari suatu aplikasi, perangkat administrasi sistem, perangkat pengembangan dan script sehingga didapatkan keseragaman pada semua sistem yang berbasis UNIX.
FHS dibuat dengan cara:
  • Menentukan petunjuk-petunjuk dasar untuk setiap area pada sistem berkas
  • Menentukan berkas dan direktori minimum yang dibutuhkan
  • Menandai setiap pengecualian ( exception )
  • Menandai setiap kasus spesifik yang pernah mengalami konflik
Berkas FHS tersebut akan bermanfaat bagi penyedia perangkat lunak yang ingin membuat perangkat lunak untuk sistem operasi yang menggunakan FHS. Sehingga penyedia perangkat lunak tersebut dapat membuat perangkat lunak yang dapat dijalankan pada sistem operasi tersebut. Berkas FHS juga dapat dipakai oleh pembuat sistem operasi. Contoh paling umum dari sistem operasi yang menggunakan model FHS ini adalah Linux, walaupun ada beberapa hal spesifik yang hanya terdapat di Linux dan tidak ada pada FHS. Selain itu, berkas FHS juga bermanfaat bagi pengguna yang ingin lebih mengerti sistem berkas dari sistem operasi yang mereka gunakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar