adalah sebuah aturan standar penempatan lokasi berkas
dan direktori yang ada pada sistem operasi. Dengan adanya standar ini maka
pengguna dan perangkat lunak dapat mengetahui dimana letak suatu berkas atau
direktori yang tersimpan di suatu komputer.
Pada masa-masa awal pengembangan Linux, masing-masing
distribusi Linux menggunakan skema buatan mereka sendiri untuk menentukan
lokasi suatu berkas pada hirarki direktori. Sayangnya, hal ini menyebabkan
banyak masalah. Struktur hirarki berkas dan direktori pada sistem operasi Linux
menjadi tidak teratur. Tidak ada suatu acuan baku untuk semua distribusi Linux
yang ada saat itu. Dilatarbelakangi oleh kekacauan ini, pada tahun 1993
dibuatlah sebuah berkas yang berisi tentang aturan standar penempatan lokasi hirarkis
berkas dan direktori yang disebut FSSTND (Filesystem Standard). FSSTND telah membantu
menstandarisasikan rancangan sistem berkas pada semua distribusi Linux. Seiring
dengan berjalannya waktu, FSSTND ini semakin berkembang. Jika pada awalnya
FSSTND hanya mengatur sistem berkas dari Linux. Pada tahapan selanjutnya FSSTND
juga mulai mengatur semua sistem operasi berbasis UNIX. Sejalan dengan
perluasan objek dari FSSTND ini maka namanya diganti menjadi FHS, yang
merupakan kependekan dari Filesystem Hierarchy Standard.
FHS berisi sekumpulan syarat dan petunjuk penempatan
berkas dan direktori pada sistem operasi berbasis UNIX. Petunjuk ini
dimaksudkan untuk mendukung interoperabilitas dari suatu aplikasi, perangkat
administrasi sistem, perangkat pengembangan dan script sehingga didapatkan keseragaman pada semua sistem yang
berbasis UNIX.
FHS dibuat dengan cara:
- Menentukan
petunjuk-petunjuk dasar untuk setiap area pada sistem berkas
- Menentukan
berkas dan direktori minimum yang dibutuhkan
- Menandai
setiap pengecualian ( exception )
- Menandai
setiap kasus spesifik yang pernah mengalami konflik
Berkas FHS tersebut akan bermanfaat bagi penyedia
perangkat lunak yang ingin membuat perangkat lunak untuk sistem operasi yang
menggunakan FHS. Sehingga penyedia perangkat lunak tersebut dapat membuat
perangkat lunak yang dapat dijalankan pada sistem operasi tersebut. Berkas FHS
juga dapat dipakai oleh pembuat sistem operasi. Contoh paling umum dari sistem
operasi yang menggunakan model FHS ini adalah Linux, walaupun ada beberapa hal
spesifik yang hanya terdapat di Linux dan tidak ada pada FHS. Selain itu, berkas
FHS juga bermanfaat bagi pengguna yang ingin lebih mengerti sistem berkas dari
sistem operasi yang mereka gunakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar